BALAP KARUNG
Hai tradiers,, ada artikel baru nih.. Kali ini kami membahas tentang sebuah permainan tradisional yang biasa nya di jadikan sebuah lomba pada acara 17 agustus.. udah enggak asing lagi kan sama permainan ini ?? Yuppp.. Balap Karung..
Balap karung adalah salah satu lomba tradisional yang populer pada hari kemerdekaan Indonesia. Sejumlah peserta diwajibkan memasukkan bagian bawah badannya ke dalam karung kemudian berlomba sampai ke garis akhir.
Meskipun sering mendapat kritikan karena dianggap memacu semangat persaingan yang tidak sehat dan sebagai kegiatan hura-hura, balap karung tetap banyak ditemui, seperti juga lomba panjat pinang, sandal bakiak, dan makan kerupuk. Lomba balap karung juga diapresiasi oleh pendatang dari luar negeri dengan langsung terlibat dalam perlombaan ini.
Tapi ,,,ternyata di Amerika juga ada perlombaan balap karung yang dilakukan saat pesta rakyat di sana…. ;)
13 Jun 2010
2 Jun 2010
Gasing ♦
Tradiers!! permainan gasing tidak kalah serunya lhoo... dibandingkan dengan permainan tradisional lainnya. Apa itu gasing ??
Gasing merupakan mainan yang berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing juga merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Selain merupakan mainan anak-anak dan orang dewasa gasing juga digunakan untuk berjudi dan ramalan nasib. Konon terdapat berbagai cerita yang timbul berkaitan dengan asal-usul/sejarah permainan gasing. Hal tersebut menyebabkan corak permainan gasing berbeda antara satu negeri dengan negeri yang lain.
Konon terdapat cerita yang mengaitkan asal permainan gasing ini dengan buah berembang. Buah berembang mudah diperoleh di tepi-tepi pantai berbentuk bulat, agak leper dan licin. Ia mudah pula dipusing dengan tangan. Buah yang berpusing paling lama dan paling ligat dikiranya paling ”gah” dan pusingannya dianggap sebagai pemenang. Bagi ahli silat, satu daripada latihan menguatkan tangan ialah memusingkan buah berembang. Lama-kelamaan timbul ilham meniru bentuk buah ini dan diperbuat daripada kayu. Pemusing akan coba memusingkannya dengan tangan seligat mungkin. Ketika ligat ia disebut ”gah”, yang bermakna tegak dan kuat semasa berpusing. Dari istilah inilah dikatakan bermulanya permainan gasing
Menurut seorang tua di Kedah, permainan gasing berasal daripada permainan "laga telur ayam" yang dimainkan oleh kanak-kanak. Menurutnya, kanak-kanak ketika itu begitu asyik memusingkan dan melagakan telur. Kemudian barulah timbul idea untuk menghasilkan gasing mengikut rupa bentuk telur. Paksi ditambah agar gasing berputar dengan laju dan tegak. Gasing yang diputar dengan tangan kurang ligat berputar dan pusingannya tidak tahan lama. Oleh itu tali digunakan supaya dapat memusingkan gasing dengan lebih ligat dan lama.
Seorang pemain gasing veteran, yang tinggal di kawasan pinggir Sungai Pahang berkata
bahawa permainan gasing ini bermula dengan penciptaan alat memburu binatang yang
berbentuk leper dan bulat. Apabila dilemparkan alat ini berpusing ligat dan melayang
sebelum mengenai binatang buruan. Mereka kemudian menggunakan tali untuk
mendapatkan pukulan yang lebih kuat. Dari sinilah mereka menggunakannya sebagai satu cara untuk menguji kecekapan seseorang itu mencampakkannya dan mengenai sasaran. Alat tersebut kemudian direka bentuk sedemikian rupa hinggalah seperti bentuk seperti gasing yang terdapat pada hari ini.
Cara bermain gasing ini sangatlah mudah, pertama tradiers cukup menyiapkan batang gasing yang terbuat dari bambu bulat tadi digulung tali, yang panjangnya sekitar 70-100 cm. Kemudian kayu pegangan gasing dimasukkan ke dalam lubang batang gasing, dan pada bagian tersebut dipegang dengan tangan kiri, sedangkan tali gasing dipegang dengan tangan kanan. Lalu mata gasing diletakkan di atas lantai, dengan posisi gasing tegak lurus. Setelah itu ujung tali gasing ditarik dengan tangan kanan, sehingga gasing tadi akan berputar sangat kencang.
mudah kan ??!!
xoo...tunggu apa lagi !!
Selamat mencoba ^^
Tradiers!! permainan gasing tidak kalah serunya lhoo... dibandingkan dengan permainan tradisional lainnya. Apa itu gasing ??
Gasing merupakan mainan yang berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing juga merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Selain merupakan mainan anak-anak dan orang dewasa gasing juga digunakan untuk berjudi dan ramalan nasib. Konon terdapat berbagai cerita yang timbul berkaitan dengan asal-usul/sejarah permainan gasing. Hal tersebut menyebabkan corak permainan gasing berbeda antara satu negeri dengan negeri yang lain.
Konon terdapat cerita yang mengaitkan asal permainan gasing ini dengan buah berembang. Buah berembang mudah diperoleh di tepi-tepi pantai berbentuk bulat, agak leper dan licin. Ia mudah pula dipusing dengan tangan. Buah yang berpusing paling lama dan paling ligat dikiranya paling ”gah” dan pusingannya dianggap sebagai pemenang. Bagi ahli silat, satu daripada latihan menguatkan tangan ialah memusingkan buah berembang. Lama-kelamaan timbul ilham meniru bentuk buah ini dan diperbuat daripada kayu. Pemusing akan coba memusingkannya dengan tangan seligat mungkin. Ketika ligat ia disebut ”gah”, yang bermakna tegak dan kuat semasa berpusing. Dari istilah inilah dikatakan bermulanya permainan gasing
Menurut seorang tua di Kedah, permainan gasing berasal daripada permainan "laga telur ayam" yang dimainkan oleh kanak-kanak. Menurutnya, kanak-kanak ketika itu begitu asyik memusingkan dan melagakan telur. Kemudian barulah timbul idea untuk menghasilkan gasing mengikut rupa bentuk telur. Paksi ditambah agar gasing berputar dengan laju dan tegak. Gasing yang diputar dengan tangan kurang ligat berputar dan pusingannya tidak tahan lama. Oleh itu tali digunakan supaya dapat memusingkan gasing dengan lebih ligat dan lama.
Seorang pemain gasing veteran, yang tinggal di kawasan pinggir Sungai Pahang berkata
bahawa permainan gasing ini bermula dengan penciptaan alat memburu binatang yang
berbentuk leper dan bulat. Apabila dilemparkan alat ini berpusing ligat dan melayang
sebelum mengenai binatang buruan. Mereka kemudian menggunakan tali untuk
mendapatkan pukulan yang lebih kuat. Dari sinilah mereka menggunakannya sebagai satu cara untuk menguji kecekapan seseorang itu mencampakkannya dan mengenai sasaran. Alat tersebut kemudian direka bentuk sedemikian rupa hinggalah seperti bentuk seperti gasing yang terdapat pada hari ini.
Cara bermain gasing ini sangatlah mudah, pertama tradiers cukup menyiapkan batang gasing yang terbuat dari bambu bulat tadi digulung tali, yang panjangnya sekitar 70-100 cm. Kemudian kayu pegangan gasing dimasukkan ke dalam lubang batang gasing, dan pada bagian tersebut dipegang dengan tangan kiri, sedangkan tali gasing dipegang dengan tangan kanan. Lalu mata gasing diletakkan di atas lantai, dengan posisi gasing tegak lurus. Setelah itu ujung tali gasing ditarik dengan tangan kanan, sehingga gasing tadi akan berputar sangat kencang.
mudah kan ??!!
xoo...tunggu apa lagi !!
Selamat mencoba ^^
Kelereng ♦
Jika mendengar kata “kelereng” tentunya sebagian besar tradiers pasti sudah tidak asing lagi. Yupz…seperti yang kita ketahui kelereng merupakan mainan kecil berbentuk bulat yang terbuat dari kaca, tanah liat, atau agate. Pada umumnya kelereng digunakan sebagai permainan anak-anak, dan kadang dikoleksi untuk tujuan nostalgia dan warnanya yang estetik.
Kelereng sendiri mempunyai sejarah yang unik. Tau nggak, jauh pada peradaban Mesir kuno, tahun 3000 SM, kelereng terbuat dari batu atau tanah liat. Kelereng tertua koleksi The British Museum di London berasal dari tahun 2000-1700 SM. Kelereng tersebut ditemukan di Kreta pada situs Minoan of Petsofa.Pada masa Rowami, permainan Kelereng juga sudah dimainkan secara luas. Bahkan, menjadi salah satu bagian dari festival Saturnalia, yang diadakan saat menjelang perayaaan Natal. Saat itu semua orang saling memberikan sekantung biji-bijian yang berfungsi sebagai kelereng tanda persahabatan. Salah seorang penggemar kelereng adalah Octavian, kelak menjadi Kaisar Agustus. Layaknya permainan, di Romawi saat itu juga mempunyai aturan-aturan resmi. Peraturan tersebut menjadi dasar permainan sekarang.
Teknologi pembuatan kelereng kaca ditemukan pada 1864 di Jerman. Kelerang yang semula satu warna, menjadi berwarna-warni mirip permen. Teknologi ini segera menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika. Namun, akibat Perang Dunia II, pengiriman mesin pembuat kelereng itu sempat terhenti dan akhirnya masing-masing negara mengembangkannya sendiri.
Mau tau cara bermainnya ??
Cara bermain kelereng sangat mudah, yang pertama gambar lingkaran 2 sampai 3 kaki lebarnya, dengan menggunakan kapur di aspal atau beton, atau dengan mengunakan tongkat di tanah, atau sting pada karpet atau ubin.
Kedua, tradiers dapat menempatkan kelereng yang akan anda mainkan dan memilih target yang hendak anda tembak dalam lingkaran tersebut. Para pemain lain juga akan melakukun hal yang sama. Tembakan anda harus besar sehingga terlihat berbeda dengan kelereng yang lainnya sehingga anda dapat menembak mereka dengan mudah.
Ketiga, ambil giliran anda ketika saatnya tiba dengan menembakkan kelereng dari luar lingkaran ke kelereng yang di dalam lingkaran tersebut. Tembak dengan berlutut di tanah dan membolakan kelereng anda keluar dari kepalan tangan anda dengan ibu jari anda.
Keempat, kumpulkan kelereng yang telah tradiers lempar dari lingkaran.
Kelima, tembak lagi jika tradiers berhasil mengetuk setiap kelereng keluar dari lingkaran. Biarkan pemain lainnya menembak jika tradiers belum mengetuk kelereng apapun atau kelereng anda tetap dalam lingkaran.
Keenam, lanjutkan menembak pada saat gilirannya sampai lingkaran kosong.
Ketujuh, hitung jumlah kelereng di akhir pertandingan. Pemenangnya adalah pemain yang memiliki kelereng paling banyak.
Yang terakhir, tradiers dapat kembalikan kelereng pada pemiliknya, kecuali jika anda bermain ”keepsies”. Dalam hal ini para pemain menjaga kelereng dia selama pertandingan.
Trediers!..Seru ga tuch ??!!
Ayoooo dic0ba...
Jika mendengar kata “kelereng” tentunya sebagian besar tradiers pasti sudah tidak asing lagi. Yupz…seperti yang kita ketahui kelereng merupakan mainan kecil berbentuk bulat yang terbuat dari kaca, tanah liat, atau agate. Pada umumnya kelereng digunakan sebagai permainan anak-anak, dan kadang dikoleksi untuk tujuan nostalgia dan warnanya yang estetik.
Kelereng sendiri mempunyai sejarah yang unik. Tau nggak, jauh pada peradaban Mesir kuno, tahun 3000 SM, kelereng terbuat dari batu atau tanah liat. Kelereng tertua koleksi The British Museum di London berasal dari tahun 2000-1700 SM. Kelereng tersebut ditemukan di Kreta pada situs Minoan of Petsofa.Pada masa Rowami, permainan Kelereng juga sudah dimainkan secara luas. Bahkan, menjadi salah satu bagian dari festival Saturnalia, yang diadakan saat menjelang perayaaan Natal. Saat itu semua orang saling memberikan sekantung biji-bijian yang berfungsi sebagai kelereng tanda persahabatan. Salah seorang penggemar kelereng adalah Octavian, kelak menjadi Kaisar Agustus. Layaknya permainan, di Romawi saat itu juga mempunyai aturan-aturan resmi. Peraturan tersebut menjadi dasar permainan sekarang.
Teknologi pembuatan kelereng kaca ditemukan pada 1864 di Jerman. Kelerang yang semula satu warna, menjadi berwarna-warni mirip permen. Teknologi ini segera menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika. Namun, akibat Perang Dunia II, pengiriman mesin pembuat kelereng itu sempat terhenti dan akhirnya masing-masing negara mengembangkannya sendiri.
Mau tau cara bermainnya ??
Cara bermain kelereng sangat mudah, yang pertama gambar lingkaran 2 sampai 3 kaki lebarnya, dengan menggunakan kapur di aspal atau beton, atau dengan mengunakan tongkat di tanah, atau sting pada karpet atau ubin.
Kedua, tradiers dapat menempatkan kelereng yang akan anda mainkan dan memilih target yang hendak anda tembak dalam lingkaran tersebut. Para pemain lain juga akan melakukun hal yang sama. Tembakan anda harus besar sehingga terlihat berbeda dengan kelereng yang lainnya sehingga anda dapat menembak mereka dengan mudah.
Ketiga, ambil giliran anda ketika saatnya tiba dengan menembakkan kelereng dari luar lingkaran ke kelereng yang di dalam lingkaran tersebut. Tembak dengan berlutut di tanah dan membolakan kelereng anda keluar dari kepalan tangan anda dengan ibu jari anda.
Keempat, kumpulkan kelereng yang telah tradiers lempar dari lingkaran.
Kelima, tembak lagi jika tradiers berhasil mengetuk setiap kelereng keluar dari lingkaran. Biarkan pemain lainnya menembak jika tradiers belum mengetuk kelereng apapun atau kelereng anda tetap dalam lingkaran.
Keenam, lanjutkan menembak pada saat gilirannya sampai lingkaran kosong.
Ketujuh, hitung jumlah kelereng di akhir pertandingan. Pemenangnya adalah pemain yang memiliki kelereng paling banyak.
Yang terakhir, tradiers dapat kembalikan kelereng pada pemiliknya, kecuali jika anda bermain ”keepsies”. Dalam hal ini para pemain menjaga kelereng dia selama pertandingan.
Trediers!..Seru ga tuch ??!!
Ayoooo dic0ba...
Gobak Sodor ♦
Gobak sodor atau bisa juga tradiers menyebutnya galasin.
Tradiers,,permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
Permain an ini bisa dimainkan dimana saja, asal dengan acuan garis-garis yang ada dengan ukuran bebas yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur dan sejenisnya. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas dan grup lain yang berusaha menerobos batas tersebut. Udah bisa ngebayangin belum tradiers?? Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.
Nah seru kan tradiers?? Ada yang ingin memainkannya lagi?? Atau mungkin belum pernah memainkan permainan ini?? Wahh.... buruan coba deh..
Gobak sodor atau bisa juga tradiers menyebutnya galasin.
Tradiers,,permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
Permain an ini bisa dimainkan dimana saja, asal dengan acuan garis-garis yang ada dengan ukuran bebas yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur dan sejenisnya. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas dan grup lain yang berusaha menerobos batas tersebut. Udah bisa ngebayangin belum tradiers?? Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.
Nah seru kan tradiers?? Ada yang ingin memainkannya lagi?? Atau mungkin belum pernah memainkan permainan ini?? Wahh.... buruan coba deh..
Petak Umpet ♦
Kali ini, blogger kita membahas tentang permainan petak umpet tardiers. Udah pada tahu kan?? Itu lho bahasa kerennya Hide and Seek.
Permainan ini minimal dimainkan oleh 2 orang. Namun, permainan akan lebih seru apabila dimainkan oleh semakin banyak orang. Dimulai dengan “Hompimpa” untuk menentukan siapa yang menjadi "kucing" (berperan sebagai penjaga dan pencari teman-temannya yang bersembunyi). Si kucing ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 10,, boleh juga lebih tradiers, biasanya dia menghadap tembok, pohon atau apa saja supaya dia tidak melihat teman-temannya bergerak untuk bersembunyi (tempat jaga ini memiliki sebutan yang berbeda di setiap daerah lho, contohnya di beberapa daerah di Jakarta ada yang menyebutnya INGLO, di daerah lain menyebutnya BON dan ada juga yang menamai tempat itu HONG). Setelah hitungan sepuluh (atau hitungan yang telah disepakati bersama, misalnya jika wilayahnya terbuka, hitungan biasanya ditambah menjadi 15 atau 20) dan setelah teman-temannya bersembunyi, mulailah si "kucing" beraksi mencari teman-temannya tersebut.
Jika si "kucing" menemukan temannya, ia akan menyebut nama temannya sambil menyentuh inglo atau bon atau HONG, apabila hanya meneriakkan namanya saja, maka si "kucing" dianggap kalah dan mengulang permainan dari awal. Yang seru adalah, pada saat si "kucing" bergerilya menemukan teman-temannya yang bersembunyi, salah satu teman (yang statusnya masih sebagai "target operasi" atau belum ditemukan) dapat mengendap-endap menuju INGLO, BON atau HONG, jika berhasil menyentuhnya, maka semua teman-teman yang sebelumnya telah ditemukan oleh si "kucing" dibebaskan, alias sandera si "kucing" dianggap tidak pernah ditemukan, sehingga si "kucing" harus kembali menghitung dan mengulang permainan dari awal.
Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. Dan yang pertama ditemukanlah yang menjadi kucing berikutnya. Permainan petak umpet ini juga memiliki versi modern yang lebih sering dimainkan oleh remaja saat ini. Yaitu Counter Strike. Bedanya, permainan yang lebih sering disebut CS ini menangkap musuh dengan senjata yang ditembakkan ke arah musuh. “Kucing” nya pun bisa terdiri dari beberapa orang.
Tapi tetap saja, permainan yang langsung dimainkan di lapangan jauh lebih seru apabila hanya mengandalkan mouse dan keyboard. Setuju?
Kali ini, blogger kita membahas tentang permainan petak umpet tardiers. Udah pada tahu kan?? Itu lho bahasa kerennya Hide and Seek.
Permainan ini minimal dimainkan oleh 2 orang. Namun, permainan akan lebih seru apabila dimainkan oleh semakin banyak orang. Dimulai dengan “Hompimpa” untuk menentukan siapa yang menjadi "kucing" (berperan sebagai penjaga dan pencari teman-temannya yang bersembunyi). Si kucing ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 10,, boleh juga lebih tradiers, biasanya dia menghadap tembok, pohon atau apa saja supaya dia tidak melihat teman-temannya bergerak untuk bersembunyi (tempat jaga ini memiliki sebutan yang berbeda di setiap daerah lho, contohnya di beberapa daerah di Jakarta ada yang menyebutnya INGLO, di daerah lain menyebutnya BON dan ada juga yang menamai tempat itu HONG). Setelah hitungan sepuluh (atau hitungan yang telah disepakati bersama, misalnya jika wilayahnya terbuka, hitungan biasanya ditambah menjadi 15 atau 20) dan setelah teman-temannya bersembunyi, mulailah si "kucing" beraksi mencari teman-temannya tersebut.
Jika si "kucing" menemukan temannya, ia akan menyebut nama temannya sambil menyentuh inglo atau bon atau HONG, apabila hanya meneriakkan namanya saja, maka si "kucing" dianggap kalah dan mengulang permainan dari awal. Yang seru adalah, pada saat si "kucing" bergerilya menemukan teman-temannya yang bersembunyi, salah satu teman (yang statusnya masih sebagai "target operasi" atau belum ditemukan) dapat mengendap-endap menuju INGLO, BON atau HONG, jika berhasil menyentuhnya, maka semua teman-teman yang sebelumnya telah ditemukan oleh si "kucing" dibebaskan, alias sandera si "kucing" dianggap tidak pernah ditemukan, sehingga si "kucing" harus kembali menghitung dan mengulang permainan dari awal.
Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. Dan yang pertama ditemukanlah yang menjadi kucing berikutnya. Permainan petak umpet ini juga memiliki versi modern yang lebih sering dimainkan oleh remaja saat ini. Yaitu Counter Strike. Bedanya, permainan yang lebih sering disebut CS ini menangkap musuh dengan senjata yang ditembakkan ke arah musuh. “Kucing” nya pun bisa terdiri dari beberapa orang.
Tapi tetap saja, permainan yang langsung dimainkan di lapangan jauh lebih seru apabila hanya mengandalkan mouse dan keyboard. Setuju?
1 Jun 2010
Engklek ♦
Apa itu engkle? Engkle merupakan permainan tradisional dimana kita bermain lompat-lompatan pada bidang datar yang digambar di atas tanah dan kemudian melompat dari satu kotak ke kotak berikutnya. Permainan ini mempunyai banyak istilah. Ada yang menyebutnya sebagai teklek, engklek, ciplak gunung dan sebagainya. Permainan engkle ini dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, baik di Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan. Terdapat dugaan bahwa permainan ini berasal dari Belanda dan menyebar ke nusantara pada jaman kolonial.
Cara bermainnya sederhana. Engklek biasanya dimainkan oleh 2 sampai 5 anak. Sebelum memulai permainan, kita harus menggambarkan kotak-kotak seperti di samping ini di atas lantai atau tanah. Setelah selesai menggambar, pelempar pertama melemparkan batu (biasa disebut “gaco”) ke gambar engklek lalu melompat mengikuti gambar itu. Saat melemparkan gaco, gaco tidak boleh melebihi gambar engklek. Apabila melebihi, maka pemain dikatakan gugur dan harus berganti pemain yang lain. Pemain yang menyelesaikan satu putaran terlebih dahulu melemparkan gaconya dengan cara membelakangi gambar engklek. Jika pas pada petak yang dikehendaki, maka petak itu akan menjadi “sawah” dan pemain tersebut dapat menginjak petak tersebut dengan dua kaki, sementara pemain lain tidak boleh menginjak petak tersebut. Peserta yang memiliki sawah palingbanyak akan menjadi pemenang. Permainan ini sangat seru karena kesalahan yang paling sering dilakukan oleh pemain adalah saat kita melempar gaco tetapi tidak pas pada petaknya.
Apa itu engkle? Engkle merupakan permainan tradisional dimana kita bermain lompat-lompatan pada bidang datar yang digambar di atas tanah dan kemudian melompat dari satu kotak ke kotak berikutnya. Permainan ini mempunyai banyak istilah. Ada yang menyebutnya sebagai teklek, engklek, ciplak gunung dan sebagainya. Permainan engkle ini dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, baik di Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan. Terdapat dugaan bahwa permainan ini berasal dari Belanda dan menyebar ke nusantara pada jaman kolonial.
Cara bermainnya sederhana. Engklek biasanya dimainkan oleh 2 sampai 5 anak. Sebelum memulai permainan, kita harus menggambarkan kotak-kotak seperti di samping ini di atas lantai atau tanah. Setelah selesai menggambar, pelempar pertama melemparkan batu (biasa disebut “gaco”) ke gambar engklek lalu melompat mengikuti gambar itu. Saat melemparkan gaco, gaco tidak boleh melebihi gambar engklek. Apabila melebihi, maka pemain dikatakan gugur dan harus berganti pemain yang lain. Pemain yang menyelesaikan satu putaran terlebih dahulu melemparkan gaconya dengan cara membelakangi gambar engklek. Jika pas pada petak yang dikehendaki, maka petak itu akan menjadi “sawah” dan pemain tersebut dapat menginjak petak tersebut dengan dua kaki, sementara pemain lain tidak boleh menginjak petak tersebut. Peserta yang memiliki sawah palingbanyak akan menjadi pemenang. Permainan ini sangat seru karena kesalahan yang paling sering dilakukan oleh pemain adalah saat kita melempar gaco tetapi tidak pas pada petaknya.
30 Mei 2010
Layang-Layang ♦
“ Kuambil buluh sebatang
Kupotong sama panjang
Kuraut dan kutimbang dengan benang
Kujadikan layang-layang
Bermain berlari
Bermain layang-layang
Berlari kubawa ke tanah lapang
Hatiku riang dan senang ”
Kupotong sama panjang
Kuraut dan kutimbang dengan benang
Kujadikan layang-layang
Bermain berlari
Bermain layang-layang
Berlari kubawa ke tanah lapang
Hatiku riang dan senang ”
Tradiers, tidak asing dengan lyrics lagu di atas bukan? Yaa, kami yakin setiap dari kalian pasti pernah mendengar lagu ini. Kami yakin, setiap dari kalian pasti tahu apa itu layang-layang dan mungkin juga sebagian dari kalian pernah memainkan permainan tradisional yang satu ini. Layang-layang adalah suatu permainan tradisional yang terdiri dari lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan dihubungkan dengan tali atau benang ke daratan atau pengendali. Cara bermainnya pun mudah. Layang-layang biasanya dimainkan dua orang. Dimana satu orang memegang layang-layang tersebut dan satunya lagi memegang tali atau benang dari layang-layang. Apabila angin bertiup, maka tali atau benang itu ditarik melawan arus angin dengan cara menarik atau mengulur talinya sehingga layang-layang akan terbang di udara.
Konon, permainan layang-layang ini berasal dari China sekitar 3000 tahun yang lalu. Dari sana, layang-layang mulai disebarkan ke negara Asia seperti Korea, Jepang, Malaysia dan India. Layang-layang dikenal dengan sebutan “KITE”, nama kite sendiri dalam bahasa inggris diambil dari nama burung pemangsa yang anggun dan lemah gemulai kepak sayapnya saat terbang.
Dalam berbagai negara, fungsi layang-layang ini bermacam-macam. Di Jepang, menerbangkan layang-layang merupakan kegiatan sosial. Para penduduk desa bersama-sama membangun sebuah layang-layang yang sangat besar. Layang-layang ini berukuran 120 yard persegi dan dapat diterbangkan hanya pada acara festival saja karena dibutuhkan seluruh penduduk kampung tersebut untuk menaikkannya.
Di Eropa, layang-layang menjadi permainan anak-anak, namun hal ini tidak menarik perhatian yang serius sampai abad ke XVIII. Pada tahun 1749 seorang ilmuwan Scotlandia bernama Alexander Wilson menggunakan beberapa rangkaian layang-layang untuk mengukur temperatur udara pada ketinggian yang berbeda. Dan yang paling fenomenal, ternyata pada tahun 1752, layang-layang ini dipakai oleh Benjamin Franklin untuk melakukan percobaannya yang terkenal yaitu membuktikan bahwa petir itu adalah listrik.
Sementara di sejumlah daerah di Indonesia, fungsi layang-layang berbeda-beda. Di Pulau Jawa layangan ada yang digunakan untuk mengusir serangga dan burung liar di ladang sawah. Lebih uniknya lagi, nelayan di Lampung menggunakan layangan tradisional untuk memancing.
Pada jaman dahulu, bentuk layang-layang hanyalah berupa belah ketupat biasa. Tapi, pada era jaman modern ini, bentuk layang-layang pun semakin bervariasi. Ada yang berbentuk kupu-kupu, burung dan lainnya. Ukurannya pun bermacam-macam. Bagaimana tradiers, setelah membaca artikel tentang layang-layang di atas, tertarik kah kalian untuk bermain layang-layang? ^^
Konon, permainan layang-layang ini berasal dari China sekitar 3000 tahun yang lalu. Dari sana, layang-layang mulai disebarkan ke negara Asia seperti Korea, Jepang, Malaysia dan India. Layang-layang dikenal dengan sebutan “KITE”, nama kite sendiri dalam bahasa inggris diambil dari nama burung pemangsa yang anggun dan lemah gemulai kepak sayapnya saat terbang.
Dalam berbagai negara, fungsi layang-layang ini bermacam-macam. Di Jepang, menerbangkan layang-layang merupakan kegiatan sosial. Para penduduk desa bersama-sama membangun sebuah layang-layang yang sangat besar. Layang-layang ini berukuran 120 yard persegi dan dapat diterbangkan hanya pada acara festival saja karena dibutuhkan seluruh penduduk kampung tersebut untuk menaikkannya.
Di Eropa, layang-layang menjadi permainan anak-anak, namun hal ini tidak menarik perhatian yang serius sampai abad ke XVIII. Pada tahun 1749 seorang ilmuwan Scotlandia bernama Alexander Wilson menggunakan beberapa rangkaian layang-layang untuk mengukur temperatur udara pada ketinggian yang berbeda. Dan yang paling fenomenal, ternyata pada tahun 1752, layang-layang ini dipakai oleh Benjamin Franklin untuk melakukan percobaannya yang terkenal yaitu membuktikan bahwa petir itu adalah listrik.
Sementara di sejumlah daerah di Indonesia, fungsi layang-layang berbeda-beda. Di Pulau Jawa layangan ada yang digunakan untuk mengusir serangga dan burung liar di ladang sawah. Lebih uniknya lagi, nelayan di Lampung menggunakan layangan tradisional untuk memancing.
Pada jaman dahulu, bentuk layang-layang hanyalah berupa belah ketupat biasa. Tapi, pada era jaman modern ini, bentuk layang-layang pun semakin bervariasi. Ada yang berbentuk kupu-kupu, burung dan lainnya. Ukurannya pun bermacam-macam. Bagaimana tradiers, setelah membaca artikel tentang layang-layang di atas, tertarik kah kalian untuk bermain layang-layang? ^^
Bekel ♦
Tradiers!! Sekarang kita bahas permainan tradisional lain yang nggak kala seru.. Apa itu?? BEKEL.. Pada tau kan?? Bekel adalah salah satu jenis permainan tradisional dari Jawa Tengah. Bekel biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan berusia 7 -- 10 tahun dengan jumlah pemain 2 sampai 4 orang. Permainan ini bersifat kompetitif atau bisa dipertandingkan dengan aturan-aturan yang disepakati bersama.
Bekel ini dimainkan dengan cara bergantian menggunakan satu bola kecil dari karet dan enam bijinya. Tantangannya adalah mengambil atau mengubah posisi biji sambil memantulkan bola.
Sejarah:
Bekelan berasal dari bahasa Belanda, bikkelen. Bekel ini terdiri dari sebuah bola bekel dan lima buah biji bekel berbentuk logam. Ada yang terbuat dari kuningan, dan ada yang terbuat dari bahan timah.Pada awalnya biji bekel dibuat dari engsel tulang tumit kaki belakang domba. Sekarang dibuat dari logam. Bentuk biji bekel nyaris seragam di berbagai negara. Tidak mengalami perubahan sejak dahulu. Logam ini memiliki bentuk yang khas. Terdiri dari permukaan kasar yang ditandai dengan lubang-lubang kecil di permukannya berjumlah lima titik, permukaan halus yang ada tanda silang atau polos sama sekali, permukaan atas yang ada bintik merahnya, dan permukaan bawah yang tidak ada tanda catnya.
Cara bermain:
1. Bola dan biji bekel itu digenggam menjadi satu, kemudian bola dilempar setinggi kurang lebih 30 cm.
2. Setelah bolanya turun dan memantul, biji bekel dilepas dalam posisi acak, kemudian diambil satu per satu, dua-dua, tiga-tiga, dan seterusnya sampai habis.
3. Biji bekel yang sudah dilepas dari genggaman dibalikkan menjadi posisi: pit (bentuk seperti kursi), ro (kebalikan posisi pit), cin (singkatan licin yaitu posisi miring tanpa ada bintik di permukaan biji) dan peng (singkatan bopeng yaitu posisi miring dengan ada bintik di permukaan biji).Permainan akan dinyatakan berakhir/berhenti atau istilahnya mati, jika saat pengambilan biji bekel tangan si pemain mengenai atau menyentuh biji bekel yang lain.
Let's try it!!
Tradiers!! Sekarang kita bahas permainan tradisional lain yang nggak kala seru.. Apa itu?? BEKEL.. Pada tau kan?? Bekel adalah salah satu jenis permainan tradisional dari Jawa Tengah. Bekel biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan berusia 7 -- 10 tahun dengan jumlah pemain 2 sampai 4 orang. Permainan ini bersifat kompetitif atau bisa dipertandingkan dengan aturan-aturan yang disepakati bersama.
Bekel ini dimainkan dengan cara bergantian menggunakan satu bola kecil dari karet dan enam bijinya. Tantangannya adalah mengambil atau mengubah posisi biji sambil memantulkan bola.
Sejarah:
Bekelan berasal dari bahasa Belanda, bikkelen. Bekel ini terdiri dari sebuah bola bekel dan lima buah biji bekel berbentuk logam. Ada yang terbuat dari kuningan, dan ada yang terbuat dari bahan timah.Pada awalnya biji bekel dibuat dari engsel tulang tumit kaki belakang domba. Sekarang dibuat dari logam. Bentuk biji bekel nyaris seragam di berbagai negara. Tidak mengalami perubahan sejak dahulu. Logam ini memiliki bentuk yang khas. Terdiri dari permukaan kasar yang ditandai dengan lubang-lubang kecil di permukannya berjumlah lima titik, permukaan halus yang ada tanda silang atau polos sama sekali, permukaan atas yang ada bintik merahnya, dan permukaan bawah yang tidak ada tanda catnya.
Cara bermain:
1. Bola dan biji bekel itu digenggam menjadi satu, kemudian bola dilempar setinggi kurang lebih 30 cm.
2. Setelah bolanya turun dan memantul, biji bekel dilepas dalam posisi acak, kemudian diambil satu per satu, dua-dua, tiga-tiga, dan seterusnya sampai habis.
3. Biji bekel yang sudah dilepas dari genggaman dibalikkan menjadi posisi: pit (bentuk seperti kursi), ro (kebalikan posisi pit), cin (singkatan licin yaitu posisi miring tanpa ada bintik di permukaan biji) dan peng (singkatan bopeng yaitu posisi miring dengan ada bintik di permukaan biji).Permainan akan dinyatakan berakhir/berhenti atau istilahnya mati, jika saat pengambilan biji bekel tangan si pemain mengenai atau menyentuh biji bekel yang lain.
Let's try it!!
11 Mei 2010
Tradiers!! Kalian tahu permainan Congklak?? Yaa, congklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan ini, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan.
Sejarah:
Permainan congklak merupakan permainan tradisional adat Jawa. Menurut sejarah permainan ini pertama kali dibawa oleh pendatang dari arab yang rata-rata datang ke Indonesia untuk berdagang atau berdakwah.
Di Malaysia permainan ini lebih dikenal dengan nama congklak dan istilah ini juga dikenal di beberapa daerah di Sumatera dengan kebudayaan Melayu. Di Jawa, permainan ini lebih dikenal dengan nama congklak, dakon, dhakon atau dhakonan. Selain itu di Lampung permainan ini lebih dikenal dengan nama dentuman lamban sedangkan di Sulawesi permainan ini lebih dikenal dengan nama Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang dan Nogarata. Dalam bahasa Inggris, permainan ini disebut Mancala.
Cara bermain:
1. Pada umumnya jumlah lubang keseluruhan adalah 16 yang dibagi menjadi 7 lubang kecil dan 2 lubang tujuan (masing-masing satu untuk setiap pemain).
2. Skor kemenangan ditentukan dari jumlah biji yang terdapat pada lubang tujuan tersebut.
3. Setiap pemain mengambil semua biji yang terdapat pada lubang kecil yang di inginkan, untuk disebar satu biji per lubang berurutan searah jarum jam (langkah tersebut dilakukan berulang)
4. Apabila pada lubang terakhir meletakkan biji masih ada isinya (lubang tersebut tidak kosong) maka pemain tersebut melanjutkan dengan mengambil semua biji yang terdapat pada lubang tersebut dan melanjutkan permainan.
5. Apabila peletakan biji terakhir berada pada lubang yang kosong maka pemain tidak dapat melanjutkan langkah dan tidak mendapat apa-apa (giliran untuk bermain ke lawan).
6. Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada lagi yang dapat diambil (seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain).
7. Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji
So, congklak adalah salah satu permainan yang asyik loo. Bagi yang belum pernah main, ayoo buruan coba!!!
Langganan:
Postingan (Atom)